Masyarakat Indonesia punya caranya masing-masing dalam menikmati segelas kopi. Di pulau Kalimantan khususnya Pontianak, masyarakat setempat terbiasa dengan kopi pancong, sajian unik dalam menikmati segelas kopi.
Bagi masyarakat nusantara, kopi merupakan minuman sehari-hari. Segelas kopi cocok dalam segala suasana, mulai dari orang tua, sampai anak muda pun mencintai minuman yang satu ini.
Karena menjadi minuman sehari-hari, ada banyak sekali cara masyarakat dalam menyajikan kopi. Mulai dari yang paling sederhana seperti kopi tubruk, sampai sajian paling rumit seperti di coffe shop ternama.
Terlepas dari banyaknya ragam sajian kopi, ada satu yang menarik, yakni kopi pancong khas Pontianak. Gelas kopi pancong tidak terisi penuh seperti sajian kopi pada umumnya. Isinya hanya setengah atau bahkan seperempat gelas saja.
Kira-kira kenapa ya? Apa makna filosofi dibalik sajian unik kopi khas Pontianak ini? Supaya tidak penasaran, mari kita kulik informasi rincinya!
Fakta Menarik Kopi Pancong, Sajian Kopi Khas Asli Pontianak
Masyarakat Pontianak sudah terkenal sejak lama dengan kebiasaannya minum kopi. Bahkan, kota ini mendapat julukan sebagai Kota Seribu Warung Kopi. Masyarakat disana paling senang dengan kopi pancong. Segelas kopi yang isinya hanya setengah atau bahkan seperempat gelas saja.
Sebelum kalian mengetahui fakta unik tentang kopi pancong kaqlian bisa membaca artikel kami yang lain membahas berbagai jenis kopi salah satunya Kopi tubruk.
Nama kopi pancong terdengar tidak biasa, ya? Kira-kira, apa makna dibalik sajian kopi unik yang satu ini? Berikut adalah fakta menarik dibalik kopi pancong yang belum diketahui banyak orang.
1. Kopi Setengah Gelas
Kopi pancong adalah kopi yang sengaja tersaji setengah atau bahkan seperempat gelas saja. Mengapa demikian? Ternyata ini sesuai dengan namanya. Menurut masyarakat Kalimantan khususnya Pontianak, arti kata pancong atau pancung adalah memenggal.
Makanya, kopi ini disajikan hanya sepenggal atau setengah dari gelasnya saja. Meskipun terdengar aneh, inilah yang menjadikan kopi khas Pontianak ini bernilai unik.
Menurut kepercayaan setempat, kopi pancong bukan sekedar sajian kopi. Ini berkaitan dengan datangnya Kemponan. Kemponan adalah keyakinan yang berkembang di wilayah Kalimantan yang berkitan dengan datangnya bala (bencana) jika ada yang menolak tawaran makanan.
Supaya terhindar dari kemponan ini, mereka yang mendapat tawaran hidangan baik itu makanan atau kopi harus mencicipinya meskipun tidak suka. Keyakinan seperti ini masih berkembang diantara masyarakat setempat, bahkan sampai hari ini.
2. Target Pasarnya Masyarakat Proletar
Pada awal kemunculannya, kopi pancong merupakan sajian khas warung-warung kopi, tempat berkumpulnya masyarakat kelas menengah ke bawah, atau proletar.
Masyarakat proletar umumnya adalah karyawan swasta, terdiri dari pedagang, buruh atau petani yang hidupnya tersebar merata di pinggiran kota Pontianak.
Mereka biasanya memesan kopi pancong ketika menghabiskan waktu dengan bersantai di warung kopi. Seiring berjalannya waktu, dan nama kopi pancong semakin terkenal, sajian ini menjadi milik siapa saja. Bahkan menjadi daya tarik bagi masyarakat luar yang datang ke kota Pontianak.
Jika kalian ingin berjualan minuman kopi dengan rasa lebih enak, Anda bisa memesannya di jasa maklon Powderdrink.id. Berbisnis kopi sekarang sedang marak dipasaran dan pasti kalian akan mudah berbisnis kopi dengan target pasar anak-anak muda.
3. Menjadi Sebuah Lagu
Bagi masyarakat Pontianak, kopi pancong bukan sekedar sajian kopi, tetapi memiliki nilai lebih daripada itu. Sebagai bentuk mengenang juga memperkenalkan kopi khas kebanggan mereka, kopi pancong menjadi sebuah lagu.
Penciptanya adalah Hazairin Achmad. Lagu berjudul kopi pancong ini tak kalah populer daripada kopinya sendiri.
4. Harganya Murah
Seperti dikatakan sebelumnya, target utama kopi pancong adalah masyarakar proletar, mengapa? Karena harga kopi ini murah. Dengan uang mulai dari 5 ribu Anda sudah bisa mencicipi segelas kopi pancong.
5. Menjadi Ikon Wilayah
Fakta menarik kopi pancong lainnya adalah menjadi ikon wilayah. Ketika Anda menemukan warung kopi yang menyediakan menu kopi pancong, artinya Anda sedang berada di wilayah Kalimantan Barat.
Selain Pontianak, kopi pancong bisa Anda temukan di daerah lain seperti Singkawang dan Ketapang. Bolehlah, sekali-kali ketika datang berkunjung Anda mencicipi kopi fenomenal yang satu ini.
6. Media Transformasi Ilmu dan Pengetahuan
Percayakah Anda, kegiatan minum kopi dapat menjadi media transformasi ilmu dan pengetahuan antara satu sama lain? Masyarakat yang duduk menikmati segelas kopi, biasanya saling bercengkerama satu sama lain.
Saling berbagi cerita juga berbagi kabar. Melalui obrolan warung kopi inilah ilmu dan pengetahuan tersebar meluas. Pada kopi pancong, hal ini selaras dengan keyakinan kemponan tadi.
Siapapun tidak boleh menolak tawaran minuman atau kopi dari seseorang untuk menghindari bala. Beginilah ilmu dan pengetahuan menyebar luas di bawah keyakinan kemponan. Mereka yang mulanya awam, menjadi paham, yang tidak tau pun turut menjadi tau.
Begitulah, masyarakat Indonesia dengan segala keyakinan dan kepercayaan adatnya masing-masing. Bahkan segelas kopi pun memiliki makna dan filosofi yang begitu dalam. Kalau datang ke Pontianak, Anda wajib mencicipi segelas kopi fenomenal ini.
Menurut banyak orang, rasa kopi pancong sangat khas, berbeda jauh dari kopi pada umumnya. Kira-kira benarkah demikian? Jangan lupa bagikan pengalaman unik Anda saat mencicipi kopi pancong, ya!